Sabtu, 31 Oktober 2009

BERIKAN PENGALAMAN (TERBAIK) PADA ANAK

Pengalaman di masa anak – anak adalah cermin mereka di masa dewasa. Segala hal yang terjai di lingkungan sekitarnya, baik yang terjadi dengan dirinya maupun orang lain selalu diserap begitu saja kemudian direkam dalam ingatannya.
Pengalaman buruk di masa anak – anak akan menjadi kendala traumatis bagi diri si anak. Ingatannya di masa datang akan membuka lembaran hitam kehidupannya dan menjadi ancaman tersendiri yang dapat mengakibatkan si anak tidak mampu melangkahkan kakinya untuk kemajuan dirinya. Ia terjebak dalam sebuah jeruji tangisan dan kendala traumatis itu mengendurkan semangatnya untuk merengkuh cita-citanya.
Sayangnya, pengalaman – pengalaman buruk di masa anak – anak lebih sering diakibatkan oleh pola pendidikan yang diterapkan oleh orang tua. Pola pendidikan yang menakutkan dengan mekanisme pengajaran yang tidak membuka ruang berfikir dan berdiskusi di lingkungan keluarga.
Hal tersebut menjadikan si anak merasa penuh tekanan, selalu merasa salah dan terpojok. Secara perlahan, dinamika kehidupan yang terjadi pada perkembangan si anak yang seperti itu akan mempengaruhi sikap dan prilakunya.
Perkembangan kejiwaannya akan terhambat. Si anak akan tumbuh menjadi seseorang yang introvert, tidak bisa mempertanggungjawabkan tindakannya dan tidak pernah bisa mempercayai kemampuan dirinya. Si anak akan tertekan dan tidak pernah bisa menceritakan perasaannya, karena ia selalu merasa takut untuk dipersalahkan.
Menjadi bahan sorotan yang benar-benar harus dipertimbangkan secara matang bai setiap orang tua dalam memberlakukan mekanisme pendidikan di lingkungan keluarga bagi anak-anaknya. Menjadi orang tua yang bersahabat atau hanya orang tua yang tua?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar